Surat ini dikirim melalui e-mail
"Hai Dimas,
Hingga akhir 2015, hanya sekitar 5% dari kebutuhan listrik Indonesia yang sudah dipenuhi dari sumber energi terbarukan. Angka yang terlalu kecil untuk negeri berlimpah berkah energi terbarukan seperti Indonesia. Hingga hari ini, keseluruhan kebutuhan listrik kita masih dihasilkan dari energi berbasis fosil, sekitar 45%nya merupakan hasil pembakaran energi kotor batubara.
Dan ternyata kita kalah dari Afganistan, negeri yang dilanda perang tak berkesudahan ini jauh lebih ambisius dari kita dalam hal pengembangan energi terbarukan. Baca kisah selengkapnya di sini.
Paradigma pengambil kebijakan negeri ini yang menganggap bahwa energi terbarukan masih mahal dan hanya cocok diterapkan di negara-negara maju terbukti tidak tepat. Banyak negara berkembang seperti Vietnam justru sedang berlomba menjadi yang terdepan dalam pengembangan energi terbarukan. Baru saja pemerintah Vietnam mengumunkan penghentian rencana pembangunan PLTU batubara dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih. India juga punya komitmen kuat untuk pengembangan energi terbarukan. Mereka menargetkan akan membangun 175.000 MW pembangkit listrik bersumber energi terbarukan pada tahun 2022, dimana 100.000 MW diantaranya akan dihasilkan dari energi surya.
Presiden Jokowi harus belajar dari sesama negara berkembang ini dan mengambil keputusan yang berani. Hambatan dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia bukanlah masalah teknologi atau keekonomian, tetapi lebih pada masalah sosial dan politik.
Dunia saat ini sedang bergerak, peralihan sumber energi fosil menuju energi terbarukan kian nyata, Dimas jangan biarkan negeri ini tertinggal jauh di belakang, dukung revolusi energi sekarang!
Salam Revolusi Energi,
Hindun Mulaika
Juru Kampanye Iklim dan Energi
Greenpeace Indonesia"
Juru Kampanye Iklim dan Energi
Greenpeace Indonesia"
Setelah membaca surat tersebut tampaknya Negeri kita tercinta ini harus segera dibenahi, tak hanya dengan membebankan suatu sumber untuk energi semua bangsa. PR kita adalah mengembangkan sumber energi yang ramah terhadap alam. Mari bangun Indonesia bersama !